Jumat, 20 November 2009

Nafsu Besar, Tenaga Nggak Besar

by Made Teddy Artiana, S. Kom

MTA PHOTOGRAPHY
[karena manusia mulia dan hidupnya berharga]
teddyartiana_photography@yahoo.com


“Ini list lokasi prewedding kita, Mas”, kata Vini (bukan nama sebenarnya) ketika baru saja aku dan Wida mendudukkan pantat kami di jok mobil. Aku mengulurkan tangan, mengambil agenda kecil itu. Disana tertulis, hari pertama : Curug Cimahi, Kebun Strawbery, Kawah Putih, Ciwalini, Situ Patenggang, Kampung Daun. Hari kedua : Tangguban Perahu, Sapu Lidi, Braga, Ciwalk.

“Kok senyum Mas ?”, tanya Vini melihat reaksiku membaca daftar yang mereka buat.
“Semua kejangkau khan dalam dua hari ?”, kejarnya lagi
“Oh kejangkau sih Vin”, jawab ku,”Cuma..”
“Cuma apa Mas”

Frans (juga bukan nama sebenarnya) kini ikut-ikutan menoleh kebelakang, menunggu penjelasanku.
“Secara lokasi pastilah kejangkau, hanya saja masalahnya di fisik”
“Maksudnya ?”, tanya Frans
“Sebenarnya Curug Cimahi itu medannya gak terlalu berat”, ujarku berusaha menjelaskan, “tapi tetap. memerlukan kondisi fisik yang oke karena kita turun sekedar 300-400m kebawah. Turun tentunya gak masalah..”
“Naiknya ya Mas ?”, potong Vini.
Aku pun mengangguk sambil tersenyum.

“Terus..”, aku melanjutkannya, ”kalau tujuan itu kalian gabung dengan kawah putih, aku kuatir…eh tapi kallo kalian sering aerobik atau olah raga sih gak masalah ya, tapi kallo enggak kayanya bakal ngos-ngosan deh..karena kawah putih juga ada naik tangganya meskipun gak jauh”. Mereka berdua terlihat berpandangan sejenak,”Tapi kayanya aku siap sih as,” ujar Vini bersemangat.

“Anyway..you’re the Boss..you wish is my command”, ujarku sambil tersenyum.

Rudy, The Driver pun, segera tancap gas dan mobil yang penuh sesak dengan gantungan pakaian itu melaju ke arah Bandung.

Singkat cerita, tibalah kami di Curug Cimahi, sekitar pukul 10.00 WIB. Setelah membayar tiket masuk, kami berlima : Aku dan Wida (istri sekaligus makeup artist), Frans, Vini dan Rudy pun turun perlahan kearah air terjun yang memang berada dibawah.

“Masih jauh ya Mas ?”, tanya Vini ketika baru saja sekitar 10 menit kami menuruni tangga-tangga itu.
“Ah Enggak kok Vin.. suara airnya khan udah kedengaran”, jawab Wida menghiburnya.

Tak berapa lama kamipun tiba di lokasi air terjun. Kamipun segera bersiap. Frans berganti baju, Wida me-makeup Vini, Aku menyiapkan kamera, sementara Rudy sibuk mencari wig yang sudah disiapkan Vini didalam koper bawaannya.

Prewedding berlangsung sekitar satu jam dan tampaknya mereka berdua sangat menikmati suasana di lokasi. Memang saat itu air terjun Curug Cimahi sedang bagus-bagusnya. Apalagi pengunjung memang sedang sepi. Klop ! Dunia milik kita berlima.

Kini tibalah bagian yang agak kurang menyenangkan, yaitu : mendaki naik kembali ketempat parkiran ! Wajah Vini yang tadi sumringah langsung berubah pada saat ia menapakkan kaki dianak tangga pertama. Dan terus semakin bertambah kusut, berbanding lurus dengan bertambahnya anak tangga yang kami pijak.

“Berhenti dulu Ko !”, pinta Vini dengan nafas tersengal-sengal.
Ini sudah kedua kalinya Vini meminta waktu untuk beristirahat kepada Frans. Aku dan Wida yang memang sengaja berjalan dibelakang merekapun ikut-ikutan berhenti menemani Vini yang wajahnya sudah tampak memucat.

Vini duduk disebuah tempat duduk dari batang kayu besar, dengan mata nanar. “Mata gue kunang-kunang nih”, katanya sambil mengucek-ucek kedua matanya.
“Lagian elu disuruh sarapan gak nurut”, timpal Frans sambil menyeka keringa didahi dan lehernya.
“Aduh kunang-kunangnya gak ilang-ilang nih”, teriak Vini gusar.
“Coba tarik nafas panjang”, seru Wida..
“Kok sekarang gelap..Mbak..kok gelap..?”, kini Vini tampak semakin ketakutan,“Koko..!! Koooo..elu dimana ?”

Vini berteriak-teriak hampir menangis memanggil Frans. Franspun ikutan panik kemudian buru-buru mendekati Vini dan memegang erat tangannya yang mengapai-gapai gak karuan.

“Mas apa dia kesurupan ?”, tanya Frans dengan wajah gugup kepadaku.
“Aahh gak lah..cuman kecapean. Frans mundur dikit deh…”, jawab ku,” biar Vini dapat udara bebas..Vini tarik nafas yang dalam Vin…merem aja…tenang..tarik nafas….tenang…”

Beberapa saat kemudian Vinipun tidak sadar alias pingsan. Mungkin karena kecapean atau memang kondisi tubuhnya sedang tidak prima. Dan terpaksa sesi prewedding yang begitu ambisius itu harus dihentikan sementara waktu, hingga menunggu pemain utamanya sadar. Hampir dapat dipastikan bahwa jumlah lokasi akan drastis berkurang setelah Vini sadar nanti. Untunglah tak lama kemudian Vini siuman, kalau tidak, mau tak mau Frans harus rela melakukan tugas yang hanya bisa dikerjakan olehnya. Tugas itu adalah : menggendong calon istrinya itu mendaki tangga menuju tempat parkir mobil yang masih setengah perjalanan jauhnya **

Tidak ada komentar:

Posting Komentar